Usman Ahmad Wato Wutun adalah seorang guru Sekolah Dasar Negeri Arang, Desa Sagu, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dikenal karena pengabdiannya sebagai guru nggak diragukan lagi. Setiap harinya, Usman harus berjalan sejauh lima kilometer menyusuri hutan demi mencapai sekolah untuk mengajar.
Pasalnya, sekolah dasar yang menjadi tempatnya mengajar berada di Sesa Arang, sebuah dusun terpencil yang masih jauh dari perhatian pemerintah. Bahkan, kondisi sekitar jalanan rusak parah, berlumpur, dan belum ada jaringan listrik yang menjangkau area tersebut.
Usman menuturkan, sekolah tersebut dibangun sejak 2002 dengan bahan seadanya supaya anak-anak gak perlu repot bersekolah di Desa Sagu. Sejak sekolah itu dibangun, Usman sudah mengabdikan dirinya untuk mengajar. Artinya, 21 tahun telah dilaluinya untuk mengajar di SDN Arang.
“Sejak tahun 2002 sampai sekarang belum pernah pindah. Saya mau tetap mengabdi di sekolah yang kami rintis bersama ini, sampai pensiun,” ujar Usman.
Lebih lanjut, Usman berpesan bagi para guru di Indonesia, meski ditempatkan di tempat terpencil, namun guru harus tetap semangat dan setia pada profesi demi mencerdaskan generasi bangsa.
Semoga, sekolah yang berada di dusun terpencil dan guru-guru honorer yang pengabdiannya sebesar Pak Usman bisa mendapatkan atensi penuh dari pemerintah ya, My Muse. Jangan cuma mentingin yang ada di ranah perkotaan aja, tapi pikirin juga yang masyarakat terpelosok yang butuh banget bantuan secara material maupun pendidikan.
Source Photo from nttmediaexpress
