Seorang anak perempuan berusia 12 tahun di Medan diduga menjadi korban pelecehan seksual hingga terkena HIV. Diketahui, korban dilecehkan oleh orang-orang terdekatnya.
Mulanya, korban tinggal dengan sang ibu sejak usia bayi hingga tujuh tahun lantaran sang ibu telah berpisah dengan ayah korban. Di rumah tersebut, sang ibu ternyata tinggal dengan pacarnya yang berinisial B.
“Korban mengaku bahwa ibunya bekerja pada malam hari dan sering ditinggal berdua bersama B dan pengakuan korban bahwa B pertama yang melecehkannya,” tutur David selaku Ketua Perhimpunan Tionghoa Demokrat Indonesia (PERTIDI), dikutip dari Kumparan, Rabu (14/9/2022).
Setelah ibu korban meninggal dunia, korban kemudian dirawat ayah kandungnya. Selama tinggal bersama sang ayah, korban juga tinggal bersama nenek korban berinisial K dan adik neneknya yang berinisial CA. Di rumah itu, korban diduga dicabuli oleh CA.
Dari kejadian itu, sang nenek dan korban tinggal bersama anak dari kakak neneknya, seorang perempuan berinisial A.
Berdasarkan keterangan korban, selama tinggal di rumah A, ia kerap mendapatkan perilaku kekerasan, termasuk kekerasan seksual dari suami A.
Kasus tersebut ditangani oleh Polrestabes Medan. Korban didampingi oleh Perhimpunan Tionghoa Demokrat Indonesia (PERTIDI) bekerja sama dengan Kantor Hukum CN Iustitia dan DPD Partai Demokrat Sumatra Utara.
Sayangnya, kondisi psikologi korban masih terganggu dan belum stabil. Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun terpaksa dipulangkan karena penggunaan BPJS yang hanya boleh dirawat selama dua minggu.
Source Photo from Getty Images/Spukkato
