Pemerintah terus menunjukkan dukungannya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Tanah Air. Kali ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan menyalurkan lebih banyak kredit untuk UMKM. Hal ini ia sampaikan saat melakukan pertemuan dengan pihak perbankan di Indonesia.
“Arahan Presiden tentunya berharap bahwa sektor perbankan bisa memberikan kredit kepada UMKM. Secara tahunan rata-rata (penyaluran kredit saat ini) adalah sekitar 18 persen. Oleh karena itu bapak Presiden meminta agar kredit untuk UMKM bisa ditingkatkan jadi 30 persen di 2024,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, seperti dikutip dari cnnindonesia.com (9/9/2021).
Persentase tersebut, imbuhnya, adalah angka agregat atau angka rata-rata dari seluruh penyaluran kredit UMKM di Indonesia. Jadi, bukan angka patokan pasti untuk setiap bank. Jokowi memahami tidak seluruh bank dapat memberikan kredit sebesar itu karena setiap bank memiliki spesialisasinya masing-masing.
Pemerintah memang telah membagi fokus pebankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi beberapa sektor. Misalnya, Bank Nasional Indonesia (BNI) fokus pada pendanaan luar negeri, Bank Mandiri memiliki spesialisasi di korporasi, dan Bank Tabungan Negara (BTN) fokusnya di pembangunan perumahan.
UMKM sendiri menjadi spesialisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Nah, di bank ini penyaluran kreditnya sudah mencapai 70 persen.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga mengapresiasi penambahan penyaluran kredit sebesar 0,6 persen yang telah dilakukan perbankan. Namun, menurutnya angka ini masih bisa ditingkatkan lagi.