Dari tahun ’70an, udah banyak banget tren fashion yang ada di dunia, termasuk Indonesia dan terus bergulir seiring berjalannya waktu. Mulai dari tren denim, oversized, hingga yang terbaru Y2K fashion.
Semua tren tersebut tentunya menuntut kita untuk selalu jadi casual, trendi, dan fabulous. Nggak jarang, kita juga jadinya harus selalu membeli baju-baju merek ternama supaya bisa tetap riding the wave alias mengikuti arus dan sejalan sama tren.
Namun, gimana ya kalo ternyata ada tren baju yang nggak menuntut kita apa-apa. Maksudnya gimana? Ya, jadinya kita cuma perlu menggunakan pakaian yang sederhana tanpa merek-merek mewah ataupun gaya yang heboh banget. Jadi, tren tersebut dinamai ‘normcore’, dimana gaya berpakaiannya normal nggak harus sesuai dengan apa yang lagi hype saat ini.
Menurut K-Hole, sebuah agensi tren dan brand consultant asal New York, Amerika Serikat, normcore itu tadinya adalah istilah yang menunjukkan gaya berbusana sederhana seperti orang pada umumnya, nggak ada yang istimewa dan jauh dari kesan kemewahan.
Nah, kalo lo masih bingung normcore tuh kayak gaya fashion-nya siapa sih? Steve Jobs jawabannya. Dimana Jobs hanya menggunakan kemeja berwarna hitam yang dipadu padankan dengan celana denim dan sneakers. Contoh lainnya, lo juga bisa melihat gaya dari Mark Zuckerberg atau Raditya Dika.
Meski begitu, gaya normcore nggak semata-mata menjatuhkan kreativitas dalam berpakaian. Namun, bisa juga menjadi sebuah bentuk gebrakan agar siapapun yang memakainya bisa merasa lebih nyaman tanpa harus takut diusik soal self identity dan status sosial.
Source Photo from Modifikasi