Mengungkap Alasan Kenapa Anak Lebih Suka Curhat ke Teman Daripada Orangtua

Ketika lahir, orangtua memang menjadi sosok yang akan menemani anak dan bisa diandalkan. Seiring berjalannya waktu, sang anak pun mulai beranjak dewasa dan membutuhkan tempat untuk bercerita. Di saat itulah, teman jadi sosok yang dipilih untuk menceritakan keluh kesah yang dialami.

Akan tetapi, menurut sebagian orangtua tindakan itu dinilai menyesakkan. Mereka merasa sedih lantaran sang anak enggan menceritakan keluh kesahnya terhadap mereka. Lantas, apa alasan yang mendasari tindakan tersebut?

Rupanya, hal ini didasari karena adanya perbedaan rentang usia antara anak dan orangtua. Berbeda usia berbeda pula topik pembahasannya. Biasanya, anak-anak remaja cenderung lebih sering membahas tentang masalah kesehatan mental, quarter life crisis, tren masa kini, dan topik-topik lainnya.

Takutnya, ketika berusaha membahas topik-topik itu kepada sang ayah dan ibu, bukannya ditanggapi baik-baik tetapi malah dihujani oleh nasihat-nasihat yang sebetulnya sang anak sudah memahaminya sejak awal.

Penyebab selanjutnya, karena banyak anak yang lebih sering dibanding-bandingkan saat menceritakan keluh kesahnya dibanding diberikan tanggapan dan saran yang membangun. Akibat terlalu sering dilakukan, fenomena ini dianggap menjadi bahan candaan dan merupakan hal biasa.

Padahal, saat anak menceritakan keluh kesahnya para orangtua hanya perlu mendengarkan dan memberi kritik dan saran apabila diminta. Bukannya langsung membanding-bandingkan sang anak dengan orang lain.

Terakhir, karena adanya rasa segan terhadap orangtua. Biasanya, hal ini didasari imbas kurang dekatnya sang anak dengan orangtua. Bisa juga, akibat orangtua jarang menunjukkan rasa kasih dan sayangnya terhadap anak, melainkan lebih sering memperlihatkan ketegasan dan kedisiplinannya.

Meski begitu, lo harus tetap bercerita tentang hal-hal apapun kepada orangtua lo. Memang sulit di awal, namun perlahan tapi pasti orangtua akan mengerti keadaan dan situasi yang sedang lo jalani. Di saat itulah, rasa kepercayaan dan bangga akan muncul dari dalam diri orangtua lantaran melihat perkembangan sang anak.

Source Photo from Unsplash/Bewakoof

Total
0
Shares
Previous Article

Faktanya, 9 dari 10 Orang Terkaya di Dunia Gak Botak

Next Article

151 Orang Tewas dan 355 Orang Hilang Saat Pesta Halloween di Itaewon

Related Posts