Beberapa hari yang lalu Bukalapak baru saja pecahkan dua rekor di pasar bursa saham Tanah Air. Di debut pertamanya, harga saham e-commerce ini ini naik 24,71 persen dari Rp 850 per saham menjadi Rp 1.060 dan menembus batas Auto Rejection Atas (ARA).
Tak tanggung-tanggung, Bukalapak berhasil mengumpulkan 1,5 miliar dollar AS dalam aksi penawaran umum. Sementara nilai pasarnya saat ini berada di angka 7,6 miliar dollar AS.
Kesuksesan Bukalapak di bursa saham ini tentu berdampak pada peningkatan kekayaan pendiri sekaligus mantan CEO Bukalapak, Achmad Zaky. Bahkan, namanya kini tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Dilansir dari indozone.id (9/8/2021), total kekayaan bersih Achmad pada awal tahun lalu mencapai 330 dollar AS atau senilai Rp 4,71 triliun. Sebagian besar jumlah kekayaan tersebut berasal dari sahamnya di Bukalapak sebesar 4,3 persen.
Nama Achmad Zaky di komunitas bisnis Indonesia memang tak bisa dianggap remeh. Ia telah sukses membangun Bukalapak dari perusahaan sederhana hingga menjadi e-commerce terbesar ke-tiga di Indonesia. Pencapaian ini terlihat dari kunjungan web ke per bulannya.
Ketika Achmad masih menjabat sebagai CEO, Bukalapak terdaftar sebagai unicorn saat valuasinya menembus angka 1 miliar dollar AS pada 2017. Pada tahun yang sama, dia bersama timnya juga meresmikan platform online to offline yang dikenal sebagai mitra Bukalapak. Platform ini bisa digunakan oleh kios-kios untuk menjual produknya secara virtual kepada konsumen.
