Lo pasti sering mendengar celetukan kayak “cewek selalu benar”, “bumi itu datar”, atau “orang yang make dating apps pasti gak bener”. Nah, ternyata celetukan-celetukan ini merupakan hasil dari pola pikir yang salah, sehingga argumennya gak bisa dianggap valid.
Kenapa? Soalnya, cewek juga manusia yang bisa melakukan kesalahan bahkan ada kok sebagian dari mereka yang mengakui kesalahan, bentuk bumi juga bulat karena memang sudah ada pembuktiannya, serta nggak semua orang yang menggunakan dating apps berlaku gak baik bisa juga karena mereka ngerasa jalan terbaik untuk bertemu jodoh adalah melalui aplikasi kencan.
Nah, bentuk-bentuk argumen itu adalah contoh dari “logical fallacy”. Logical fallacy merupakan sebuah tindakan yang menganggap suatu argumen seperti seolah-olah benar, padahal fakta yang ada justru sebaliknya.
Logical fallacy juga macam-macam bentuknya. Ada circular reasoning, di mana lo cenderung menyampaikan argumen yang berputar-putar tanpa solusi dan landasan mendasar. Contohnya, banyak orang-orang yang merasa siapapun yang menggunakan dating apps cenderung gak bener karena dilihat berdasarkan pengalaman mereka. Padahal, belum tentu benar lho.
Kedua, ad hominem atau menjatuhkan argumen berdasarkan hal pribadi seseorang yang jelas-jelas gak berkaitan. Misalnya, “ih dia pake ava korea, jangan dipercaya, argumennya gak valid”. Kenapa begitu ya? Padahal, gak ada salahnya dan gak nyambung juga sih.
Terakhir, false cause alias adanya peristiwa yang terjadi secara bersamaan dan dianggap berkaitan. Contohnya nih, ketika lagi banyak bencana alam dan di satu sisi banyak juga orang yang menunjukkan gaya hidup menyimpang serta gak wajar bagi orang lain. Pasti bakalan ada aja yang nyeletuk “pantes banyak bencana alam, orang banyak yang menyimpang sekarang. Bikin alam semesta marah”.
Hayo, dari ketiga itu lo pernah ngelakuin yang mana?
Source Photo from Pexels/Liza Summer
