Ketika meraih suatu prestasi atau pencapaian besar dalam hidup, otomatis kita akan merasakan kebanggaan dan mengingat peristiwa besar tersebut terus-menerus. Apalagi, kalo pencapaian tersebut kita raih atas jerih payah sendiri. Wah, pasti bikin kita makin yakin untuk maju meraih main goals yang diinginkan.
Meski begitu, ada loh orang yang sering banget merasa ragu atas bakat, pencapaian, serta keterampilan, yang mereka punya. Bahkan, nggak sekali dua kali mereka ngerasa semua kepintaran itu adalah palsu.
Jadi, fenomena tersebut dinamakan impostor syndrome atau sindrom penipu. Istilah tersebut muncul untuk menggambarkan sikap seseorang yang merasa ragu atas keterampilan, bakat, hingga pencapaian, yang mereka miliki sebagai hal yang palsu.
Kok bisa sih kayak gitu? Jadinya malah nggak bersyukur. Eits, impostor syndrome ini nggak sembarangan bisa terjadi. Bisa jadi karena keluarga sang pengidap sering menekankan pencapaian dan kesuksesan untuk mereka menjadi lebih.
Selain itu, adanya tolak ukur kesuksesan dalam lingkungan pertemanan atau lingkungan tempat mereka bernaung juga bisa menjadi penyebab impostor syndrome. Pasalnya, jika prestasi yang diraih dirasa masih jauh dari standar, maka mereka nggak segan untuk membandingkan kesuksesan mereka.
Terakhir, impostor syndrome bisa terjadi kalo lo memiliki karakter perfeksionis. Jadi, segala sesuatunya harus sempurna dan nggak puas kalo ada satu hal yang terlewat.
Kalo udah begini, lo harus bisa membuat definisi sukses versi lo sendiri tanpa terpicu oleh tolak ukur sukses versi orang lain. Lo juga harus belajar untuk mengenali keterampilan yang lo miliki kemudian tetapkan tujuan yang realistis.
Source Photo from Doc. Muse Media