Terkenal sebagai tempat ibadah umat muslim yang ikonik di kota Solo, ternyata ‘Langgar Merdeka’ dulunya adalah milik warga keturunan Tionghoa yang menjual berbagai macam obat-obatan, salah satunya adalah ganja.
Bangunan berwarna hijau khas yang berdiri di atas tanah seluas 179 meter persegi ini didirikan pada 7 Juli 1877 silam. Di mana setelah toko obat tersebut gulung tikar, bangunan itu pun kemudian dibeli oleh H. Imam Mashadi.
H. Imam Mashadi pun merenovasi bangunan itu menjadi musala pada tahun 1942. Musala tersebut kemudian diresmikan pada tahun 1946 oleh Menteri Sosial pertama Indonesia, Mulyadi Joyo Martono.
Sementara, nama ‘Langgar Merdeka’ sendiri diambil dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia dan kata ‘Merdeka’ konon merupakan titipan dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Hingga pada tahun 2012 silam, ‘Langgar Merdeka’ telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya. Dengan adanya penetapan ini, setiap orang dilarang untuk mengubah atau merusak fisik dari bangunan tersebut.
Source Photo from Jateng Daily by Yanuar