Merek Louis Vuitton berdiri di Perancis pada 1854. Nama merek ini diambil dari nama pendirinya. Louis Vuitton sendiri lahir pada 1821. Jadi, ia mendirikan brand fesyennya itu ketika berusia 33 tahun.
Merek Louis Vuitton berhasil berkembang menjadi brand yang mewah dan populer di masyarakat kelas atas di seluruh dunia. Namun, siapa sangka ternyata kehidupan sang pendiri tak seglamor merek ciptaannya.
Melansir dari idntimes.com (5/10/2021), Vuitton lahir di keluarga yang sederhana. Ayahnya berprofesi sebagai petani, sedangkan ibunya pengrajin dan penjual topi.
Saat berusia 14 tahun, Vuitton pergi meninggalkan rumahnya di Anchay untuk menuju Paris. Butuh waktu dua tahun baginya untuk sampai di ibu kota Perancis itu. Dalam kurun waktu tersebut ia hidup berpindah-pindah dan sempat tinggal di tempat penampungan.
Ketika sampai di Paris, Vuitton sempat bekerja untuk Monsieur Marechal, seorang pembuat koper. Di sana, ia belajar banyak tentang ilmu membuat koper dan perdagangan. Sampai akhirnya Vuitton memutuskan untuk berbisnis sendiri pada usia 17 tahun.
Menariknya, Vuitton tak pernah mendesain dan memproduksi pakaian dan tas. Pakaian dan tas yang menjadi produk andalan Louis Vuitton saat ini baru mulai diproduksi setelah Vuitton meninggal. Dulu, Vuitton hanya fokus memproduksi koper dengan desain elegan.
Perjalanan merek Louis Vuitton tak selamanya berjalan mulus. Saat perang politik berkecamuk antara Perancis dan Prusia, penjualan Louis Vuitton sempat menurun. Bahkan, tempat kerjanya pernah dirampok dan dirusak.
Namun, Vuitton tidak pernah menyerah. Ia memutukan untuk pindah ke tempat yang lebih strategis untuk membangun kembali bisnisnya pada 1871.
Sejak saat itu, Louis Vuitton terus berkembang menjadi merek fesyen yang banyak peminatnya hingga saat ini. Mereka juga telah meraih beberapa penghargaan di bidang fesyen.
Kisah perjalanan hidup Louis Vuitton ini begitu inspiratif ya. Vuitton membuktikan bahwa siapa saja bisa berhasil asal berkemauan keras dan gigih mengejar tujuan. Setuju?