Indonesia berhasil meraih Piala Thomas 2020 setelah mengalahkan China di laga final yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021). Namun, ada pemandangan yang sedikit berbeda pada momen pengalungan medali dan pemberian piala kepada Tim Merah Putih.
Alih-alih bendera merah putih yang berkibar seperti biasanya, kali ini bendera Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang terpampang. Ternyata, tidak berkibarnya bendera merah putih disebabkan hukuman dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Melansir dari liputan6.com (8/10/2021), WADA memvonis Indonesia sebagai negara tidak patuh doping. Indonesia dinilai tidak patuh kepada aturan doping karena gagal menerapkan program pengujian yang efektif.
Sebenarnya, WADA sudah mengirimkan surat pemberitahuan terkait ketidakpatuhan tersebut sebelum menjatuhkan sanksi. Namun, Indonesia tidak memberikan balasan terhadap surat itu dalam tempo 21 hari setelah surat diterima. Akhirnya, WADA pun memberikan sanksi bagi Indonesia.
Selain tidak diizinkan mengibarkan bendera merah putih, Indonesia juga dicabut haknya untuk menjadi tuan rumah kejuaraan atau turnamen level regional, kontinental, dan dunia selama masa penangguhan. Menanggapi permasalahan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menyampaikan permintaan maafnya.
“Saya memohon maaf. Karena gara-gara kejadian ini, mengacaukan euforia kita yang bisa membawa pulang trofi Piala Thomas,” kata dia, seperti dikutip dari @asumsico (18/10/2021).
Zainudin pun berencana membuat tim khusus untuk mengatasi permasalahan WADA tersebut yang akan diketuai oleh Raja Sapta Oktohari selaku Ketua NOC Indonesia. Menurutnya, tim ini memiliki dua tugas.
Tugas pertama adalah akselerasi agar banned kepada LADI diakhiri dan berkomunikasi dengan WADA. Kedua, melakukan investigasi terhadap kejadian yang sebenarnya terjadi.