Makin ke sini, makin banyak ya masyarakat kita yang menggunakan smartphone dan memanfaatkan media sosial. Gak heran, dari kebiasaan masyarakat yang perlahan bergantung dengan media sosial, makin banyak informasi dan gosip yang didapat. Mau itu gosip tentang perselingkuhan publik figur, informasi pekerjaan, serta informasi-informasi ter-update lainnya, semuanya jadi lebih gampang diakses.
Saking mudahnya, pihak yang menyebarkan atau terlibat dalam gosip tersebut bisa mendadak viral dan diundang oleh stasiun televisi. Bahkan, bisa mendapat banyak uang.
Namun, bukan itu fokusnya. Biasanya, kalo lo liat kolom komentar di postingan gosip-gosip viral itu, pasti ada aja dua atau lebih netizen yang sering ngasih komen di luar konteks kontennya. Alhasil hal tersebut bikin netizen lain termasuk Mimin terheran-heran. Ngapain sih, komentar di luar konteks?
Ternyata setelah Mimin kulik lebih jauh, ada dua faktor yang membentuk perilaku berkomentar netizen. Pertama, karena cari perhatian. Biasanya, netizen yang begini entah baru bikin akun jadinya pengen nambahin followers atau biar komennya bisa mencapai ribuan like. Kelihatannya gak masuk akal sih, tapi menurut orang-orang seperti mereka jumlah komentar yang like mendominasi itu merupakan prestasi tersendiri. Makanya, mereka bela-belain komentar di luar konteks.
Kedua, karena mereka akun buzzer. Jangan salah, sekarang banyak loh orang-orang yang dibayar untuk membuat komentar out of topic. Tarifnya berbeda-beda tergantung persetujuan. Biasanya sih mereka bentuk komennya macam-macam. Ada yang tiba-tiba ngetag akun provider, bot, atau akun-akun komersil lainnya. Tujuannya buat nutupin komentar jelek yang ada di postingan tersebut.
Terlepas dari tindakan mereka yang ngeselin karena komentar di luar konteks, ada baiknya langsung lo report aja biar gak harus repot-repot ngeluarin energi buat marah.
