My Muse, lo ngerasa gak sih makin dewasa usia kita makin paham soal makna memberi dan diberi. Perlahan, kita juga pengen menjalani gaya hidup yang dermawan. Jadi, dari banyaknya rezeki yang kita dapet, sebagian bisa dialokasikan untuk orang lain.
Apalagi, sekarang makin banyak kreator konten yang isi kontennya sehari-hari adalah berbagi dalam jumlah besar seolah-olah uang dateng dari langit. Ditambah, mereka juga gak ada penyesalan yang terlihat di raut wajahnya. Hal itu otomatis bikin kita makin tergerak untuk menjadi dermawan.
Rupanya, gaya hidup tersebut dinilai bisa membuat umur lebih panjang. Hal ini dibuktikan oleh riset yang dilakukan University of Costa Rica pada warga di 34 negara. Secara garis besar, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Proceedings of the National Academy of Science” ini, menguji manfaat kesehatan yang dilihat dari ukuran kemurahan hati dan nilai pemberian sehari-hari publik.
Hasilnya, negara yang warganya memiliki orang-orang dermawan cenderung lebih punya umur panjang, seperti negara Prancis dan Jepang. Sementara, negara seperti China dan Turki justru punya tingkat kematian lebih tinggi karena memiliki 44 sampai 48 persen transfer kekayaan dari seluruh pendapatan seumur hidupnya.
Kok bisa kedermawanan disangkut paut ke jangka waktu hidup seseorang? Soalnya, orang yang tulus dan murah hati biasanya lebih mudah untuk menjalin hubungan sosial antar individu. Dari hubungan sosial yang terjalin akan ada rasa bahagia yang muncul. Karena itu, kita bakalan menjadi lebih sehat.
Source Photo from Mr. Beast
