Operator seluler Indosat Ooredoo (PT Indosat Tbk) dan Tri (PT Hutchison 3 Indonesia) akan resmi merger per 4 Januari 2022. Entitas gabungan kedua perusahaan operator seluler ini akan bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (“Indosat Ooredoo Hutchison”).
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah merestui merger antara Indosat dan Tri. Menurut manajemen Kemenkominfo, seperti dilansir dari kompas.com (27/12/2021), merger Indosat – Tri akan membuat Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha (Indosat) berada pada posisi yang lebih baik untuk meluncurkan layanan 5G.
Selain itu, merger tersebut dinilai akan menciptakan sinergi-sinergi operasional yang signifikan. Sinergi ini akan memungkinkan hadirnya investasi-investasi yang menguntungkan konsumen dan menghasilkan nilai bagi para pemegang saham Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha (Indosat).
Melansir dari kompas.com (17/9/2021), setelah merger, Indosat Ooredoo Hutchison akan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan pemerintah Indonesia memiliki 9,6 persen saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8 persen saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki 14 persen.
Indosat Ooredoo Hutchison pun digadang-gadang akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Perkiraan pendapatan tahunannya mencapai 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 42,7 triliun.