Sejatinya, musik telah menjadi bagian dari setiap orang dan menjadi penanda atau ciri khas bagi setiap individu. Pasalnya, setiap orang memiliki latar belakang, pemikiran, dan pilihan yang unik dalam bermusik.
Akan tetapi, kira-kira bagaimana ya selera musik kita bisa terbentuk?
Faktanya, saat mendengar musik tubuh kita melakukan proses kompleks. Setidaknya, ada bagian-bagian otak seperti korteks sensorik, nukleus akumbens, dan amigdala, turut aktif bekerja dalam memproses musik-musik yang didengar.
Seiring bertumbuh dewasa, setiap orang akan memilih berbagai genre yang sekiranya sesuai dengan persona mereka. Pasalnya, sejak berada di usia enam bulan, manusia memiliki kemampuan untuk menelaah musik dan suara yang didengar.
Selain itu, faktor lingkungan seperti lingkungan pertemanan, pekerjaan, keluarga, dan budaya, juga berpengaruh dalam proses pemilihan selera musik. Hal ini didasari berkat banyaknya rekomendasi musik dari teman dan lingkungan sekitarnya serta musik yang sering didengar oleh keluarganya.
Terakhir, musik dianggap sebagai identitas bagi setiap orang. Maka dari itu, mereka cenderung pemilih saat menentukan genre musik kesukaan.
Kini, berbagai platform musik memudahkan kita untuk memilih preferensi musik melalui berbagai playlist dan rekomendasi-rekomendasi harian yang bisa kita dengarkan dan dijadikan referensi.
Source Photo from psypost.org