Siapa yang sering banget kejebak di dalam toxic relationship? Atau, mungkin udah berakhir dari hubungan toxic tapi ujung-ujungnya balik lagi? Tau gak, kenapa hal itu bisa terjadi? Ditambah, gimana sih cara nyikapinnya?
Oke, jadi ada satu faktor kenapa lo bisa terus-terusan bertahan di dalam hubungan yang toxic. Bahkan, meskipun udah putus lo bisa balikan lagi. Itu semua karena secara gak sadar, lo suka ketika emosi lo dimainkan, lo suka ketika harus menghadapi masalah bertubi-tubi biarpun capek, lo juga akan merasa hampa saat hubungan atau permasalahan lo dengan doi sudah berakhir.
Ditambah, pasangan yang bersikap toxic biasanya akan memberikan berbagai asupan dari setiap jenis love language yang lo punya. Mulai dari act of service, quality time, sampai receiving gift. Sayangnya, semua akan diberikan secara berlebihan. Makanya, ketika hubungan lo berakhir, lo akan langsung merasa hampa.
Nah, kalo sudah begitu, yang bisa lo lakukan adalah bertindak tegas dengan diri sendiri. Emang sih, di awal gak akan mempan, sampe-sampe temen lo udah males dengerin curhatan lo lagi. Namun, lama kelamaan lo akan merasa capek dan energi lo terkuras habis. Terus hubungan lo dengan lingkungan sekitar jadi berkurang. Ujung-ujungnya, lo akan memilih sendiri untuk berhenti dengan sendirinya.
Jadi, kuncinya sih bukan minta saran dari temen. Namun, coba lo rasakan setiap emosi yang ada dan impact atau dampaknya untuk diri lo. Jika lama kelamaan lo mulai merasa capek, energi habis, mulai jauh dari lingkungan, itu waktunya untuk lo berhenti.
Gimana, masih mau terjebak di toxic relationship?
Source Photo from Posesif Movie