Film “Penyalin Cahaya” telah resmi tayang di Netflix pada Kamis (13/1/2022). Penayangan film ini terjadi di tengah polemik isu pelecehan seksual yang diduga dilakukan salah satu kru film ini.
Sebelumnya, banyak masyarakat yang meminta film ini tidak ditayangkan. Bahkan, banyak masyarakat yang meminta gelar Film Panjang Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2021 film ini dicabut.
Usaha pemboikotan tersebut timbul usai tim produksi “Penyalin Cahaya” mengeluarkan pengumuman bahwa mereka telah memecat salah satu kru film yang diduga telah terlibat kasus pelecehan seksual di masa lalunya. Tim produksi film menerima informasi terkait kasus itu dari salah satu komunitas yang mengelola pelaporan kasus pelecehan seksualnya.
“Kami mendapati sebuah nama dari tim film Penyalin Cahaya tercatat sebagai terlapor akan dugaan perbuatan di masa lalunya. Sebagai tanggung jawab etik atas komitmen kami dan untuk menghormati pelaporan dan proses yang akan terjadi setelahnya, kami memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit film Penyalin Cahaya dan materi-materi publikasi film,” tulis Rekata Studio dan Kaninga Pictures dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari cnnindonesia.com (13/1/2022).
Ironisnya, film garapan Wregas Bhanuteja tersebut mengangkat cerita tentang penyintas kekerasan seksual. Sang sutradara ingin mendedikasikan film “Penyalin Cahaya” sebagai media untuk menyuarakan isu kekerasan seksual yang selama ini ditutup-tutupi banyak masyarakat Indonesia.Karena itu, tak mengherankan bila tim produksi film mengambil langkah untuk memecat kru tersebut.
Setelah tayang, banner dan thumbnail film ini pun tidak muncul di bagian Home sebagian pengguna Netflix. Pengguna harus mencari judul film ini di bagian pencarian untuk bisa mengaksesnya. Akun media sosial Netflix juga terpantau tidak mempromosikan film “Penyalin Cahaya”.