Anjing adalah hewan yang sudah lama digunakan sebagai pelacak oleh manusia, terutama lembaga kepolisian karena indra penciumannya yang tajam. Ternyata, menurut studi yang dilakukan oleh Queen’s University Belfast di Irlandia, anjing dapat mendeteksi manusia yang stres dari napas dan keringat manusia.
Mulanya, para peneliti mengumpulkan sampel keringat dan napas peserta ujian yang diminta untuk mengerjakan soal matematika lantaran dinilai dapat memicu stres. Kemudian, para peneliti melatih empat anjing untuk mengidentifikasi bau antara sampel ‘stres’ dan sampel ‘tidak stres’.
Hasilnya, anjing-anjing itu berhasil mengidentifikasi 675 dari 720 peserta yang terbukti stres dari sampel keringat tersebut.
Studi ini diharapkan dapat membantu keharmonisan hubungan antara anjing peliharaan dengan sang pemilik yang mengidap gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Source Photo from Key and Peele