Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menargetkan Indonesia bisa punya 25 perusahaan rintisan (start-up) Unicorn dalam waktu dekat. Unicorn merupakan sebutan untuk perusahaan dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
Menurut Erick, Indonesia memiliki potensi untuk mewujudkan target tersebut. Hanya saja, Indonesia memang belum bisa mendirikan unicorn sebanyak China dan Amerika Serikat karena Produk Domestik Bruto (PDB)nya masih lebih rendah.
“Unicorn di Amerika lebih dari 200, di China lebih dari 100. Di kita (Indonesia) mungkin hanya 1 decacorn dan 6 unicorn. Ke depannya sata berharap kita punya 1/4 dari Amerika, 25 unicorn,” ujarnya, seperti dikutip dari cnnindonesia.com (10/11/2021).
Erick pun menargetkan Indonesia dapat menjadi bagian dari teknologi saat menghadapi era futuristic normal di masa depan. Karena itu, ia meminta perusahaan BUMN seperti Telkom dan Telkomsel untuk mengubah bisnis model mereka. Model bisnis Telkom diharapkan berubah menjadi B2B (Business to Business) dan Telkomsel menjadi B2C (Business to Comsumer).
Selain itu, Erick juga meminta perusahaan memperhatikan akses distribusi, pendanaan, dan target pasar. Ia mengatakan, hal ini perlu dilakukan untuk membantu generasi muda agar memiliki lapangan kerja yang lebih banyak. Dengan begitu, sumber daya bangsa tidak akan digunakan oleh bangsa lain.
(Cahyu CA)