Telah banyak studi yang mengungkap tentang efek pemanasan global terhadap lingkungan. Terbaru, anggota Komite Kesadaran Lingkungan Cameron Highlands (REACH), Roy Margaret, mengungkap efek pemanasan global pada panen stroberi di dataran tinggi.
Melansir dari liputan6 (23/8/2022), suhu di dataran tinggi telah meningkat 7,5 derajat celcius selama tiga dekade alias 30 tahun terakhir. Padahal, stroberi baru bisa tumbuh subur di iklim sedang. Margaret memperingatkan jika fenomena pemanasan global ini terus berlanjut, maka stroberi terancam punah suatu hari nanti.
“Ukuran stroberi telah terpengaruh dan mereka akan jauh lebih kecil di masa depan. Ketika cuaca jadi lebih panas seperti di dataran rendah, jenis tanaman di sini juga akan berubah,” ujarnya.
Adapun faktor penyebab pemanasan global, menurut Margaret, adalah penggundulan hutan atau deforestasi tidak terkendali dan lalu lintas yang tidak diatur.
Waduh, bisa bayangin enggak sih kalau kita enggak bisa makan stroberi lagi di masa depan? Yuk, kita jaga lingkungan dengan mengurangi naik kendaraan pribadi, menghemat air, dan membuang sampah dengan benar supaya anak cucu kita masih bisa menikmati stroberi.
Foto: Jacek Dylag from Unsplash