Dokter Tirta Mandira Hudhi mengkritik usulan Wakil Sekjen PAN, Rosaline Irine Rumaseuw, perihal permintaan pembuatan rumah sakit khusus bagi pejabat yang terinveksi Covid-19. Rosaline berpendapat bahwa pejabat negara patut mendapatkan keistimewaan lantaran pekerjaannya memikirkan rakyat.
Dokter Tirta menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak seluruh rakyat dan penanganan yang dilakukan tidak boleh memandang jabatan, tetapi seharusnya berdasarkan kondisi pasien melalui prosedur triase.
Prosedur triase merupakan proses untuk menentukan pasien yang diutamakan untuk penanganan medis terlebih dulu di instalasi gawat darurat (IGD) berdasarkan tingkat keparahan kondisinya.
“Kesehatan itu tidak mandang jabatan. Di mata dokter semua sama dan kita mengutamakan pasien berdasar kegawatdaruratan triase, bukan dari dia menjabat apa,” tulis dokter Tirta lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (8/7).
Kemudian, ia mengusulkan agar halaman gedung DPR RI dimanfaatkan sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19. Terlebih saat pemerintah mencari tempat isolasi pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan tanpa gejala.
“Saya usul halaman gedung parlemen jadikan RS darurat buat cover RSDC Wisma Atlet. Halaman luas. Bisa lihat air mancur buat pemandangan,” ujar dokter Tirta.
