Bupati Penajam Pasar Utara, Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas’ud, terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (13/1/2022). Ia ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap pengadaan barang dan jasa proyek pembangunan jalan pada tahun 2021-2022.
Gafur ditangkap bersama lima tersangka lainnya, termasuk Nur Afifah Balqis yang berusia 24 tahun. Nur merupakan Bendahara Umum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Balikpapan. Jadi, ia merupakan anak buah Gafur yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Balikpapan.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengatakan bahwa Nur memiliki peran dalam menyimpan uang suap yang diterima Abdul. KPK juga menduga Nur membantu Gafur dalam membelanjakan uang hasil suap untuk keperluan pribadi.
Ia menjelaskan, KPK tengah menyelidiki rekening milik Nur. Mereka telah menemukan uang sebesar Rp 447 juta di rekening tersebut yang diduga sebagai hasil suap.
Dalam kesempatan lain, Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, mengatakan bahwa uang tersimpan di rekening Nur pada saat penangkapan merupakan sisa operasional para tersangka. Sebagian uang lainnya telah dibelanjakan oleh mereka.
“Kemarin kami juga melakukan penyitaan terhadap barang-barang yang disaat tangkap tangan kemudian ditemukan, ada tas, ada beberapa yang kami sudah tujukkan dalam konferensi pers saat itu, ada juga beberapa barang yang diduga dibeli dari uang yang berasal dari rekening,” kata Ali, seperti dikutip dari jpnn.com (18/1/2022).
Selanjutnya, KPK akan mendalami penggunaan uang tersebut dengan memanggil beberapa saksi. Semua kemungkinan penggunaan akan didalami, termasuk bila uangnya mengalir ke Partai Demokrat.
Sungguh disayangkan ya Nur sudah terlibat korupsi dan menjadi tersangka di usianya yang masih muda. Kalau kamu di usia 24 tahun udah ngapain aja nih?
