DAHSYATNYA LETUSAN GUNUNG BERAPI TONGA, DAMPAKNYA HINGGA SEPARUH DUNIA

Letusan gunung berapi Tonga, pada Sabtu (15/1/2022), menyebabkan gelombang kejut yang dahsyat. Letusan ini terjadi di bawah laut Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai, dengan jarak sekitar 65 kilometer dari Ibu Kota Tonga, Nuku’Alofa, yang mengakibatkan gelombang tsunami.

Letusan gunung berapi Tonga, pada Sabtu (15/1/2022), menyebabkan gelombang kejut yang dahsyat. Letusan ini terjadi di bawah laut Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai, dengan jarak sekitar 65 kilometer dari Ibu Kota Tonga, Nuku’Alofa, yang mengakibatkan gelombang tsunami.

Bahkan, masyarakat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Chili juga diimbau untuk menghindari pantai sebagai bentuk tindakan pencegahan tsunami Tonga.

Peristiwa letusan dan tsunami ini memakan banyak korban, dari mulai penduduk lokal hingga warga mancanegara, termasuk lima Warga Negara Indonesia.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menambahkan kelima korban tersebut diketahui tinggal di Nuku’alofa dan kondisi mereka saat ini belum diketahui karena komunikasi yang terputus.

Dilansir The Conversation, Gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai telah meletus secara teratur selama beberapa dekade terakhir. Menurut Shane Cronin, Profesor Ilmu Bumi dari Universitas Auckland, letusan yang terjadi baru-baru ini merupakan salah satu ledakan besar, yang mampu dihasilkan oleh gunung berapi itu kurang lebih setiap seribu tahun.

Lalu, apa yang menyebabkan letusan tersebut sangatlah dahsyat? Menurut Cronin, lapisan tipis uap terdiri atas magma dan air. Jika magma naik ke air laut secara perlahan sekalipun berada di suhu 1200 derajat celcius, lapisan isolasi bisa terbentuk dan memungkinkan permukaan luar magma mendingin.

Namun, magma tidak akan mendingin apabila tidak menaiki air laut secara perlahan, melainkan keluar dari permukaan tanah dan penuh dengan gas vulkanik. Ketika magma memasuki air dengan cepat, setiap lapisan uap pecah dengan cepat dan membuat magma panas berkontak langsung dengan air dingin, dampaknya mirip dengan ledakan senjata kimia.

Ledakan tersebut mengoyak magma hingga ledakan terjadi berulang. Semakin besar tekanan partikel vulkanik yang dimuntahkan, semakin cepat ledakan terjadi.

Oleh karena itu, aktivitas gunung berapi Tonga masih berada dalam status waspada selama kurun waktu beberapa minggu bahkan hingga bertahun-tahun.

Total
0
Shares
Previous Article

RATUSAN BENDA PUSAKA KERAJAAN BONE DI MUSEUM LA PAWAWOI HILANG DICURI MALING

Next Article

HUJAN DERAS GUYUR JAKARTA, 19 DAERAH TERENDAM BANJIR

Related Posts