Pembuatan baju dinas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang tengah menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat, khususnya warga Kota Tangerang. Pengadaan baju untuk tahun anggaran 2021 ini menjadi polemik karena memakan biaya yang cukup besar.
Melansir indozone.id (10/8/2021), total anggaran baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang mencapai Rp 1,275 miliar untuk 50 anggota DPRD. Sebanyak Rp 675 juta akan digunakan untuk membeli bahan, sedangkan Rp 600 juta dipakai untuk ongkos jahit. Jumlah tersebut dianggap terlalu mahal di tengah kesulitan ekonomi saat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data dari kelompok kerja unit layanan pengadaan (Pokja ULP) Sekretariat Dewan DPRD Kota Tangerang, ada empat merek bahan internasional yang akan digunakan untuk pembuatan baju dinas baru tersebut. Salah satunya adalah merek mewah asal Perancis, Louis Vuitton.
“Di mana dari hasil lab-nya, bahan jenis merek Louis Vuitton akan digunakan untuk Pakaian Dinas Harian (PDH), sedangkan bahan merek Lanificio Di Calvino untuk Pakaian Sipil Resmi (PSR). Sementara untuk Pakaian Sipil Harian (PSH) akan menggunakan bahan merek Theodora, dan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) menggunakan bahan bermerek Thomas Crown,” ujar Hadi Soedibjo, perwakilan Pokja ULP Sekretariat Dewan DPRD Kota Tangerang, seperti dikutip dari beritasatu.com (9/8/2021).
Lanjutnya, setiap anggota DPRD akan menerima lima pakaian. Mereka akan mendapat satu setel PSL, PSR, dan PSH. Sementara untuk PDH setiap anggota akan memperoleh dua setel.