Apakah Kondisi Jalanan yang Padat Bikin Orang Indonesia Gak Suka Jalan Kaki?

Belum lama ini, pernyataan soal orang Indonesia yang malas berjalan kaki turut menimbulkan berbagai isu karena adanya pro dan kontra.

Namun, dibanding membahas pro dan kontranya, ternyata ada sebuah studi yang dilakukan Universitas Stanford, Amerika Serikat, membuktikan kalo orang Indonesia memang malas berjalan kaki, lho!

Penelitian ini dilakukan dengan melacak 717 ribu ponsel milik warga dari 111 negara yang terinstal aplikasi pemantau aktivitas. Tujuannya, untuk menilai seberapa aktif warga yang berjalan kaki. Hasilnya, Indonesia berada di peringkat 46 dalam daftar negara yang penduduknya suka berjalan kaki dengan rata-rata hanya 3.513 langkah setiap harinya.

Jumlah ini tentunya berbanding jauh dengan Hong Kong, yang berjalan sebanyak 6.189 langkah atau lebih dari enam kilometer sehari.

Nah, sekarang kita bedah apa alasan orang Indonesia cenderung malas berjalan kaki. Pertama, dari segi infrastruktur yang nggak mendukung. Mungkin kalau lo bermain-main ke Jalan MH Thamrin atau Jalan Sudirman, lo akan melihat trotoar yang luas dan ramah untuk pejalan kaki.

Akan tetapi, ketika lo bergeser sedikit ke wilayah Tanah Abang dan sekitarnya, perlahan trotoar akan semakin menyempit, jalanan di sekitarnya juga rusak, ditambah dengan adanya motor-motor ‘bandel’ yang parkir di trotoar, atau bahkan nggak ada trotoar sama sekali.

Padahal, salah satu penunjang orang untuk nyaman berjalan kaki adalah adanya fasilitas trotoar yang nyaman. Makanya, nggak heran kalo orang jadi malas berjalan kaki. Gimana nggak? Baru jalan berapa langkah udah diklaksonin motor atau nggak kesusahan melintas karena ada pedagang kaki lima yang menempati trotoar.

Ditambah dengan banyaknya orang, terutama pria, yang hobi banget catcalling dan bikin gak nyaman. Catcalling sendiri adalah bentuk pelecehan seksual di ruang publik. Biasanya, ada segerombolan yang bersiul, menawarkan tumpangan, hingga mengikuti seseorang secara terus-menerus di jalan.

Atas adanya tindakan ini, nggak heran kalo banyak orang yang lebih memilih untuk naik ojek online atau kendaraan pribadi. Dibanding harus membela diri dari catcalling yang dilontarkan orang-orang sekitar.

Gimana menurut lo?

Source photo from Unsplash/Revan Pratama

Total
0
Shares
Previous Article

Typo 1 Huruf, Pria yang Ingin ke Australia Malah Mendarat di Amerika Serikat

Next Article

Apakah di 5 Tahun ke Depan 'YouTuber' Masih Jadi Profesi yang Menjanjikan?

Related Posts