Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden RI Suprayoga Hadi, mengatakan pemerintah mendeteksi adanya salah sasaran dalam penyaluran bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM).
“Untuk menjangkau exclusion error, kemarin kita sudah coba hitung untuk (BLT) BBM, kompensasi itu ternyata ada sekitar 1,3 juta exclusion error yang terdeteksi,” ujar Hadi, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (22/9/2022).
Pasalnya, masih banyak masyarakat yang tidak berhak menerima BLT BBM namun justru menerima bantuan.
Menanggapi permasalahan tersebut, banyak warganet yang tidak kaget lantaran mereka merasa bantuan pemerintah yang salah sasaran sudah dinilai biasa.
“Lah kan memang setiap ada BLT selalu banyak yang salah sasaran. Tetangga gue yang kurang mampu aja tidak dapat, justru yang bisa dibilang mampu malah dapat (BLT),” tulis salah seorang netizen.
Sebagai informasi, pemerintah telah memberikan anggaran dana sebanyak Rp 12,39 triliun untuk penyaluran BLT BBM sebesar Rp 600 ribu. Rencananya, dana BLT BBM tersebut akan diberikan kepada 20,65 juta penerima yang tersebar di seluruh Indonesia.
Source Photo from Liputan6/Johan Tallo